Profil

Jumat, 03 Januari 2014

Paving Blok 3

Ruang-ruang dipenuhi oleh jarak.

Sekarang aku di meja yang sama seperti minggu lalu. Seperti yang sudah-sudah. Aku selalu merasa seperti ini jika sendirian. Tapi aku sedang tidak ingin ditemukan. Aku menghindari teman-temanku. Aku menghindari dosen pembimbingku. Aku menghindari keluargaku. Aku menghindari semua orang. Hanya saja, aku tidak bisa menghindarimu.Tidak mau.

Bukan, aku tidak sedang berbicara tentang sesuatu yang khusus. Aku hanya ingin bisa mengeja setiap perasaan dalam diriku. Mengeja... melisankannya... Tapi tidak berhasil. Aku tidak berhasil menemukan kepastian yang kurasakan saat ini.

Aku sering menangisi sesuatu tanpa sebab yang jelas. Apa yang kutangisi, apa yang menyebabkan semuanya terjadi. Aku hanya menangis dan berhenti jika aku ingin. Aku bisa menangis sepuas-puasnya. Aku hampir mencapai batasku, entah apa maksudnya. Hahah

Setiap pagi aku berdoa mendapatkan hari yang baik. Aku harus melakukan sesuatu yang dunia katakan. Tapi aku terlalu malas, sehingga pada akhirnya aku tidak mengerjakan apa pun. Aku... menghawatirkan banyak hal. Aku ingin menangis sampai perasaanku bisa diterjemahkan. Oleh siapa?

Dari kecil aku tidak pernah percaya dengan keluargaku. Maksudku, aku tidak pernah mempercayakan rahasia-rahasiaku pada mereka. Jadi aku lebih banyak sendiri. Itu lebih baik. Aku tidak percaya pada mereka. Tentu saja aku menyayangi, tapi aku lebih banyak menyimpannya sendiri.

Aku ingin menulis sambil menangis. Menulis sampai semuanya dapat diterjemahkan. Tapi terlalu kalut. Aku bahkan merasa sedang menulis sebuah omong kosong. Aku harus menangis sampai perasaan-perasaan aneh itu hilang dengan sendirinya, sementara.

Dan segala sesuatunya... membuatku sendirian. Tidak ada yang mengenalku dengan baik bahkan diriku sendiri. Aku selalu berubah-ubah. Hei, apa aku terlalu cengeng?

Aku beruntung menemukan kamu. Jadi sebagian rasa yang aneh ini hilang dengan sendirinya, digantikan dengan perasaan baik terhadapmu. Tidak, tidak. Bukan itu maksudku. Perasaanku terhadapmu tidak ada hubungannya dengan semua ini. Kamu adalah kamu. Perasaanku sepenuhnya buatmu. Benar!

Sekarang, aku di meja yang sama, paving blok yang sama, anthurium yang sama, perasaan yang sama. Kamu di mana?



Meditria, 2013. Bagian mana yang terasa kurang benar?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar