Profil

Senin, 19 Maret 2012

SPIRIT, Akustik, Kamu.

Tadi malam puncaknya. Meriah, sangat meriah.
Menunggu giliran di sudut yang lain, dengan perasaan tak menentu. Rasanya seperti berangsur-angsur terjangkit flu berat. Kepala berat. Nafas berat.
Terlebih karena kamu, di sudut yang lainnya. Menatap, entah apa yang dipikirkan. Melihat, entah mau berkata apa. Aku cuma berharap kamu mau memberiku semangat. Meski dari sudut sana.

Perasaan ini semakin menggebu. Sudah penampilan kelima. Sebentar lagi, semua hasil latihan ditentukan sebentar lagi.
Aku tak pakai kaca mata malam itu. Jadi aku tak bisa melihatmu dengan jelas. Aku hanya tau kau berada di sudut sana. Di sana.

Jadilah, aku dan empat rekan akustik lainnya maju dengan semangat dan doa yang memenuhi kerongkongan. Aku tercekat, euforianya memang luar biasa. Dan akan kuberikan yang terbaik untuk semua yang mendukung. Untuk kamu.

Aku bernyanyi untuk kamu. Bagaimana pun kamu berpikir tentang apa yang kulakukan ini salah atau kurang benar. Aku melakukannya untuk kamu. Bagaimana pun kita tertatih menatap hari-hari yang kacau. Aku mau kamu tau bahwa aku hanya bernyanyi untuk kamu. Dan kamu mendukungku sepenuhnya. Dengan ikhlas dan tanpa paksaan.

Sebab aku bukan orang yang serba bisa. Bukan orang yang bisa membuatmu benar-benar bangga. Jadi aku mau bernyanyi saja untuk kamu. Untuk kita :)



*Thanks to Bambang Burhanuddin, buat semangat dan kesabarannya :)


SPIRIT FMIPA 2012***

Selasa, 13 Maret 2012

Syaoran

Lagi kangen sama temenku yang satu ini. Temen yang dengan susah payah mengerti keadaanku dan dengan terpaksa selalu menerima apa pun cacian candaan tawa tangis yang keluar dari mulutku. Teman yang paling bisa ngerti bagaimana aku. hahaha...

Udah gede belum kamu ya? Apa masih di dalem akuarium? Apa kamu kesepian waktu ditinggal mati sakura? Apa orang rumah masih suka nguras akuarium tempat kamu tinggal?
Kangen waktu pertama kali mindahin kamu dari rumah yang kecil ke akuarium. Kangen waktu kamu gigit telunjuk aku sampe bedarah teruss aku jitak kepala kamu, eh kamu ngamuk -_________-
Kangen sekian hujan yang kita lalui bareng-bareng dengan segala curhatan aku, di kebun belakang. Tempat khusus yang dibuat arsitek untuk kita. Untuk kita berkeluh kesah.

Kamu yang selalu setia denger aku nangis sampai serak. Ngeliatin aku dengan iba. Seakan tau, ada yang benar-benar mengganjal di hati aku. Aku kangen kamu, Syao. Kamu yang selalu males mandi. Yang selalu semangat kalo aku ajak berjemur. Kamu yang pernah hilang dan aku nemu kamu di bawah tempat tidur aku. Hihi... Kamu nggak betah tidur sendiri? Kamu kangen sakura?

Tapi kamu jangan susul dia ya? Aku masih butuh kamu untuk dengerin semuaaaaaaaaaa omong kosong aku. Hahahaha... Syaoran, kapan aku pulang ya? Kamu udah segede apa :')


*Syaoran :p

Sabtu, 10 Maret 2012

Rainbow


Pada perjumpaan tak terbilang
Kita wakili wangi matahari
Kita sentuh alur gerimis
Kita, jadi pelangi lagi :)

Puisi Terakhir Soe Hok Gie

-->
Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah.
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.
Tapi, aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku.
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi.

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra.
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku.
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu.


Mari sini, sayangku.
Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku.
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung.
Kita tak pernah menanamkan apa-apa.
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa.

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan.
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda.
Dan yang tersial adalah berumur tua.
Berbahagialah mereka yang mati muda.
Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada.
Berbahagialah dalam ketiadaanmu.

Selasa, 11 November 1969

Jumat, 09 Maret 2012

Lihat. Dengar. Rasakan.

-->
Berbicara tentang cinta, aku jadi sedikit ingin berpanjang lebar.


Cinta, sejatinya tak pernah berhak untuk dipersalahkan. Karena hal yang lebih penting dari itu adalah kita, manusia-manusia yang tak becus merawat dan memelihara cinta. Cinta tak pernah membencimu. Pun siapa-siapa yang mengerjai dan menyakiti. Lalu mempermasalahkan cinta sebagai sesuatu yang paling anjing dalam kamus hidupnya, dalam status facebooknya.

Kalaupun iya yang kau dapat dari cinta adalah kesakitan luar biasa yang tiada akhirnya, aku jawab: belum. Cinta punya waktu yang tepat dan indah untuk datang. Untuk benar-benar tertanam dalam hatimu, dan hati orang yang kau kasihi. Cinta memberimu waktu untuk bersiap menjadi seseorang yang akan memeliharanya menjadi sesuatu yang tak ternilai. Karena cinta tak dapat diukur seberapa besarnya, seberapa ingin kau semai dalam bilik hati seseorang.

Cinta lebih tahu dalam hatimu, karena itu tak dapat dipaksakan. Cinta membantumu mengalir sebagai air. Pun bila terantuk derit bebatuan, cinta membolehkanmu menjadi udara yang dihembuskan dunia. Kamu tersangkut duri ranting, cinta mengajakmu menjadi daunan yang tertangkap riuh senja. Pun kau menyerah pada tuah tanah, cinta memberimu kesempatan untuk menjadi cahaya. Memberikan kehangatan bagi dia yang ingin kau bahagiakan.

Aku juga punya cinta. Engkau, kamu, dia, mereka, kita semua. Cinta ada dimanapun. Dalam jarak, dalam ruang, dalam berlama-lama waktu. Langit, dunia, dan apa pun. Bahkan dalam lirik lagu yang patah hati. Karena untuk membenci seseorang pun kamu butuh cinta. Tapi cinta tak pernah membencimu, sekali lagi. Ia hanya belum memberimu kesempatan.

Kamu bahkan tidak pernah tahu. Pada siapa cintamu akan tertancap. Oleh siapa cintamu akan terpental. Saudara jauh, orang yang baru pertama kali mengenalmu, ataupun sahabatmu sendiri. Tidak ada yang salah dengan itu. Cinta tak pernah mempermasalahkan itu. Karena cinta, sejatinya tak pernah mengenal arah. Ia hanya punya satu tujuan: kebahagiaan. Jadi, berbahagialah kamu yang bisa memelihara cinta, sampai akhir :)

*Membalas pesan seorang kawan.
Semoga cinta dan kamu bisa saling mengenal lebih jauh. Sampai waktunya tiba, lihat bagaimana cinta menjaga hatimu sampai orang yang benar-benar tepat, dengar bagaimana cinta merengkuhmu dengan nada-nada yang sulit dimengerti logika, dan rasakan bagaimana ia mengalir dalam kasih yang malu-malu :)