Profil

Rabu, 29 Februari 2012

Yesterday!

Satu kata untuk hari Selasa kemarin: Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! (ga penting)

Kemaren aku terhuyung-huyung ikut kuliah anorganik tanpa ngerti apa pun. Dilanjutkan dengan praktikum yang juga bikin aku tambah pusing setengah mateng :3

Gilaaaa capenyaaaa. Masalah juga nggak berenti-berenti dateng. Yaudah deh itu kemaren aku bener-bener drop banget. Kesenggol dikit langsung rubuh kayaknya. Hahaah..

Eh bener aja kan. Magrib-magrib aku pingsan di kampus. Digotong ke post satpam daaaan jadi pusat perhatian orang-orang yang lalu lalang *malunyaaaa. Tapi kakiku emang udah nggak sanggup lagi buat nopang badan. Lemes banget. Cuma makan sekali *nyari mati emang hahah.

Padahal nih ya, sebelumnya temenku duluan yang pingsan gara-gara asma. Semua yang lewat jadi sibuk nolongin temenku yang emang udah menghawatirkan. u,u Eh taunya aku juga ikut rubuh. Ya Tuhan.

Pusing, kedinginan, kecapean, maag, alergi, dan lemes dalam satu waktu. Satpam Fapet pada panik hahah pake ditawarin dianter sama mobil patroli. OGAH BANGET. Nggak lucu ke kostan naik mobil patroli ntar tetangga nyangkanya aku ketangkep razia -_____________-

Sampe kostan aku tepar. Udah nggak inget yang namanya tugas analitik, apalagi raker PKO. Paginya aku sasah ngerjain tugas. Emang yah sakit itu nggak enak. Semua jadi banyak yang terbengkalai.

Dulu aku ppingsan di deket pangkalan ojeg -___-, sekarang di deket post satpam -___-, semoga ntar-ntar nggak lagi ya. Hahah amin :3

Sabtu, 25 Februari 2012

Ide: Ada Dimana Saja

Memenuhi permintaan seorang teman. Aku bermaksud untuk menjumpai ide yang lama lari. Tapi aku menemukan sebuah ketidakpastian akan ide. Yang pasti hanyalah: agaknya 'ide' masih kabur dari pandangan hati dan pikiran.

Menulis itu... cuma memindahkan isi kepala, disalurkan ke tangan, disadari indera, dan dirasakan oleh hati. Itu sih intinya. Tapi kalau memang kepala sedang benar-benar kosong, mau bagaimana?

-->Ide itu mahalnya memang luar biasa. Memang luar biasa mahalnya ide itu. Dibolak-balik pun tetap saja ide itu mahal. Datang sendiri, tiba-tiba, dengan cara yang tidak diduga. Kadang berwujud cerita, inspirasi, motivasi, konflik, bahkan musibah tak terkira. Punya dunia pun belum tentu ide bisa dibeli. Karna ide itu memang luar biasa mahalnya. Dibolak-balik pun... Ah rasanya dunia makin sempit saja.

-->Telingaku sibuk menangkap suara pembicara yang sayup karna perbedaan ruang, telingaku yang lain sibuk menerjemahkan petikan gitar Depapepe, berharap ada secuil informasi tentang apa-itu-ide dan bagaimana aku bisa merencanakannya menjadi sesuatu yang brilian, sesuatu yang lebih dari sekedar mahal. Aih, bahkan Depapepe pun sulit menerangkan puluhan melodi yang dibuat mengalir begitu saja tanpa diminta. 

Semakin siang, matahari semakin membusungkan dadanya. Dan aku ciut sendirian di koridor Departemen Kimia sambil menggigit bibir. Putus asa karna otakku tersumbat ganjalan kebuntuan.

Semakin dipikirkan, ide semakin jauh entah kemana. Di depanku cuma ada berpuluh kepingan genting-genting atap ruang kuliah B3D yang (sepertinya) panas. Menguapkan bulir air bening bekas hujan semalam. Dan tiba-tiba aku teringat jemuran basahku di pagar kostan Wisma Kamila. Penantianku akan pakaian kering akan berakhir sore ini.

Sudaaaaaaaaaahhhhhhhh.... Semakin memikirkan hal lain aku semakin buntu dan ngelantur. Agaknya ide belum dapat aku raih hari ini. Emang ide itu lebih enak ditunggu kalau lagi hujan. Tapi aku juga punya jemuran basah. Jadi? Kebutuhan akan ide dan kebutuhan hidup berseberangan. Menyedihkan.

"Jangan pikirkan apa yang akan kamu tulis, tapi tulislah apa yang kamu pikirkan. Itu lebih akan memunculkan inspirasi untuk menulis."

Tiba-tiba kutipan itu hadir dan memberikan sebuah kesan bahwa aku juga bisa menemukan ide dalam tulisan, dalam gambar, kata-kata, tingkah laku, fenomena alam, suara-suara yang diperdengarkan, lingkungan dan banyak.

Yap, ide itu ada dimana saja :)


2012, Koridor KIMIA, habis ngisi acara Imasika :)

Kamis, 09 Februari 2012

Tukang Kardus


Hahaha... Emang ngapain ngomongin tukang kardus. Oke kenapa aku ketawa karna yang aku maksud tukang kardus di sini adalah tukang parkir sepanjang Bara, Bateng, dan Ba Ba Ba lainnya. Tiap kali markir motor di manapun ya, pasti pas balik lagi nyamperin motor eh itu motor udah ditutupin kardus yang artinya: Bayar dulu baru boleh pergi -____________-

Dan dari situ aku menemukan sebuah kesimpulan bahwa modal utama untuk jadi tukang parkir adalah kardus. Peluit itu nomer dua, yeah -__-


*Mas-mas semua jangan marah yo saya omongin di sini hahah saya orangnya cinta damai. Tadinya juga mau uploadnya gambar mas-mas semua tapi yah itu privasi (bener gak sih nulisnya). Ahiak..

***

Reachin for Heaven

All my life
There was just me and my dreams
And the days went tickin’ by
Like the beat of my heart

Spend my nights

Wonderin’ how it would feel
When the waiting would end
And tomorrow would start
Suddenly I see the light
Out of the darkness I’m comin’ alive

So this is how it feels

Reachin’ for heaven
This is how it feels
Kissin’ the sky
This is what it means
Touching forever
Like a phoenix rising from the flames
I’m reachin’ for heaven

All this time

I never knew I was so strong
But you made me find the fire
That was there all along
In your eyes
I can see all I can be
Suddenly I want it all
And I know you’ll catch me if ever I fall

So this is how it feels

Reachin’ for heaven
And this is how it feels
Kissin’ the sky
This is what it means
Touching forever
Like a phoenix rising from the flames
I’m reachin’ for heaven

You alone have shown me

Shining new hope rises now for all
I owe you
It’s my turn to show you

This is how it feels

Reachin’ for heaven
And this is how it feels
Kissin’ the sky
This is what it means
Touching forever
Like a phoenix rising from the flames
I’m reachin’ for heaven
Reachin’ for heaven

This is how it feels

Kissin’ the sky
This is what it means
Touching forever
Like a phoenix rising from the flames
I’m reachin’ for heaven
Reachin’ for heaven
Heaven


*Diana DeGarmo

Selasa, 07 Februari 2012

Semangat

Semester 3 berlalu. Hmmm... Tipis banget sama maut rasanya. Hahaha *lebay

Okey aku jurusan kimia dan kimia itu susah menurut aku. Dan aku terperangkap di sana. Entah siapa yang hipnotis aku sampe bisa milih jurusan G4 di formulir USMI. Tidaaaaakkkkkk..

Tapi Allah selalu punya rencana yang lebih indah dari siapa pun. Musibah mungkin, tapi hikmahnya lebih banyak. Intinya susah ya pasti tapi tetep harus semangat. Kata dosenku sih, baiknya kita harus lebih bisa beradaptasi dengan sistem yang ada. Jangan jadi manusia yang selalu menyalahkan lingkungan. "Kan kimianya susah. Kan di IPB susah dapet IPK gede. Kan kan kan lainnya..." Stop! Jadilah manusia internal yang selalu tau diri. Selalu melihat kepada kekurangan dan kesalahan apa yang telah diperbuat. Dan berusaha memperbaikinya.

Semangat! Lo nggak sendirian :)