jarak
dijaga
dekat
jarak
dirasa
jauh
jarak
memisahkan
satu
dengan
dua
aku
dengan
kita
kamu
dengan
rasa
jarak
bisa
saja
menyelamatkan
bisa
juga
mempermainkan
tentang jarak,
kamu pergi pada jarak
aku juga menunggu dalam jarak
jarak
selalu
benar
sebagaimana cinta
jarak tidak pernah pergi
kamu yang pergi.
meditria, 2014. ini cuma puisi. spontan.
Minggu, 08 Juni 2014
Senin, 02 Juni 2014
Sekian waktu yang lewat dan beratus hujan yang turun
1
Aku ingin pergi sejenak
Mengucapkan selamat tinggal pada kamarku
Kemudian menjemput hujan sebentar
Hujan adalah tempatku bersembunyi
Aku dan matahari
sama-sama bersembunyi
Karena
matahari, kau tahu
Tidak pernah
benar-benar berjanji untuk menjadi
sedikit
abadi
Tidak juga
embun, ia kering selepas pagi
Sebagaimana
tidak juga cinta, ia kering selepas sakit
2
Di kota ini
hujan selalu datang
Membawa
kisah-kisah zaman dulu karna aromanya
sanggup
menghidupkan kembali setiap kenangan
Seorang ibu
ingat anaknya, seorang anak ingat pacarnya
Seorang
pacarnya menghilang, mungkin juga bersembunyi
Hujan itu,
membuat
lebih banyak lagi tempat untuk bersembunyi
3
Pernahkah
mendengar kisah tentang hujan?
Ia memuat
banyak doa yang sebagian belum selesai
Tentang
cinta yang belum selesai
Tentang
kisah yang terpaksa selesai
Kisah kita tidak selesai
Cinta kita juga tidak selesai
saat hujan, saat musim apa pun
4
Suatu hari nanti akan kita saksikan segalanya baru
Aku yang baru, kita yang baru
Kita yang baik-baik saja
Aku dan keluargamu yang baik-baik saja
Meski terkadang segalanya menuju separuh
Skeptis
Pahit dan manis bersatu dalam air hujan
Kenangan dan kenyataan bersatu dalam air... ya.
5
Namun tetap saja akan ada aku yang baru
Aku yang lebih baik dari serampangan sekarang
Sekarang aku bisa menangis dan kamarku
akan menyimpan lebih banyak lagi hujan
Lubang-lubang lagi dan bersembunyi lebih lama lagi
6
Aku bisa mengenakan baju musim dingin
milikmu, yang sudah tak berbau
Sungguh aku bisa saja melakukan apa pun di kamar ini
untuk membuat segalanya lebih baik
Setiap orang punya kesedihan yang tak ingin dibagi
Semakin sakit semakin berlubang
Semakin bersembunyi
Dan hujan semakin tak berkesudahan
7
Dengan hujan dan ritual yang sama
Aku bisa saja mengeja bayanganmu dalam lubang-lubang lain
Mengingat setiap detail wajahmu, membaca pesanmu berulang-ulang
Merindukanmu akan selalu tenteram jika hujan turun
Hingga terkadang aku bersyukur karena matahari
tidak pernah benar-benar berjanji
Ia juga mungkin punya kesedihan yang tak ingin dibagi
Dan terus bersembunyi
Terus...
8
Hingga segalanya baru
Baru... apa terasa sebegitu...
Bagaimana aku harus mengatakannya?
Saat ternyata benar tiba masanya
Dan kabut pergi, bersembunyi
Apa yang akan kau katakan saat ternyata tidak ada kita
di sana
9
Kamu tahu, aku ingin menjadi apa pun asal bisa bersamamu
Aku mau jadi seperti apa pun meski susah
Meski aku terus saja menyimpan hujan dalam kamarku
Aku menjemput hujan... untuk kemudian kusimpan
Karna mungkin suatu hari nanti hanya akan ada matahari
Aku tidak perlu khawatir karena aku punya hujan
di sini
Dan selalu ada kita di sini
10
Tidak ada yang pasti dengan nanti
Tidak ada yang tahu bahkan hujan pun belum tentu akan selalu turun
11
Terkadang kita merasa haru karena hal kecil
Sepele saja, rindu juga lekat dengan haru
Saat bersembunyi segalanya berdekatan bukan?
Berkaitan: sepi sunyi rindu sendu dan segala sesuatu
yang kubuat sendiri
Cinta itu apa?
12
Aku ingat apa kata Soe Hok Gie
"Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui."
Benar, sayang-ah rasanya ajaib memanggilmu sayang-
Benar, nanti kita akan tahu bagaimana jadinya
Meski aku takut untuk memikirkan apa pun jadinya
Dan lagi-lagi bersikap skeptis
Tidak, sayang.
Aku tidak akan pergi ke-mana-pun
Jika aku menghilang, aku hanya bersembunyi pada lubang
yang sedikit lebih dalam
13
Sekian perjalanan dan beratus hujan yang turun
Aku hanya mengeja namamu
Aku hanya merindu dirimu
Sekian waktu yang lewat dan beratus hujan yang turun
Aku mendoakan kita
Aku berusaha memantaskan diri
Aku menangis diam-diam
Aku mengeluh
Aku sesak dan bersembunyi
Sekian ritual yang sama dan beratus hujan yang turun
Aku bermimpi dan berharap
Semoga hujan tidak pernah selesai
Dan kita tidak berakhir
Pada musim apa pun
Di lubang mana pun
14
Lewat hujan yang datang beraturan
Aku ingin pastikan hatimu baik-baik saja ada di sini
Hati yang selalu mengingat bagaimana kita bermula
Dan ternyata selama ini aku bersembunyi dalam lubang-lubang hatimu
yang hangat, sehangat tanganmu saat menyentuh pipiku yang ranum
Saat malam-malam sehabis hujan
15
Lewat doa dan hujan yang turun
Aku pastikan dan semoga kamu demikian
Bahwa aku tidak akan menyerah untuk kita
Aku tidak akan menyerah untuk kita
Aku tidak akan menyerah untuk kita
Aku tidak akan menyerah
Aku tidak akan menyerah
Aku tidak menyerah
Aku tidak.
16
Aku benar menyayangi.
Langganan:
Postingan (Atom)