Profil

Minggu, 02 Juni 2013

Lelaki Itu

Lelaki itu, tidak ingin sesiapa pun mengetahui apa yang dirasakannya. Ia sendiri, terperangkap udara dingin. Tidak, ia tidak akan menghilang.

Ia memikul separuh perjalanannya dalam baju dinas yang dicucinya sekali seminggu. Ia tidak akan ingat kapan membelinya, seperti kapan terakhir kali ia benar-benar tertawa untuk cintanya. Meski, menertawakan cinta lebih terasa aneh daripada menangisinya. Tapi, ia tidak ingin menangis. Ia tidak pernah berbicara lebih dari dua kalimat. Kemudian menjadi sangat pendiam dan enggan untuk sekedar menyapa cintanya. Ia merasa hambar, hidupnya bergantung pada apa yang ia yakini masih ada sampai esok hari. Ia lelah dengan apa yang dirasakannya, tanpa pernah diberi tahu kapan harus berhenti. Kapan ia bisa benar-benar berhenti.

Tapi, ia tidak ingin menangis.


Meditria, 2013. Dan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar