Profil

Senin, 03 Desember 2012

Belum Hujan, Sekarang

Hujan belum datang, agaknya
Dengan denting cangkir dari bergelas kopi yang dibiarkan dingin.

Ini bukan apa yang aku tuliskan dengan biasa saja. Bukan bagian dari kisah yang tertanam begitu saja. Kita bicara soal upaya, kita bercerita tentang bagaimana meraih meski jatuh pada akhirnya.

Hujan belum juga datang, agaknya
Dengan sekat-sekat jendela yang dibekukan angin, berembun sebagian.

Aku suka kamu mengajakku terbang. Hujan belum datang dan kita bergegas. Mungkin hidup adalah trampolin, jadi kita bisa terbang tanpa harus menjadi unggas.

Hujan belum datang, sayang.
Dengan kopi dan sekat-sekat jendela yang berderit karena cuaca.

Kita pergi, terbebas dari tuah tanah. Kita pemuja langit biru tanpa benar-benar mengerti bahwa hidup sebenarnya sebuah trampolin?

Tapi, hujan akan datang pada akhirnya.
Dimana kita? Akankah benar jatuh pada akhirnya?


Meditria, 2012
Ayo terbang! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar