Memenuhi permintaan seorang teman. Aku bermaksud untuk menjumpai ide yang lama lari. Tapi aku menemukan sebuah ketidakpastian akan ide. Yang pasti hanyalah: agaknya 'ide' masih kabur dari pandangan hati dan pikiran.
Menulis itu... cuma memindahkan isi kepala, disalurkan ke tangan, disadari indera, dan dirasakan oleh hati. Itu sih intinya. Tapi kalau memang kepala sedang benar-benar kosong, mau bagaimana?
Semakin siang, matahari semakin membusungkan dadanya. Dan aku ciut sendirian di koridor Departemen Kimia sambil menggigit bibir. Putus asa karna otakku tersumbat ganjalan kebuntuan.
Semakin dipikirkan, ide semakin jauh entah kemana. Di depanku cuma ada berpuluh kepingan genting-genting atap ruang kuliah B3D yang (sepertinya) panas. Menguapkan bulir air bening bekas hujan semalam. Dan tiba-tiba aku teringat jemuran basahku di pagar kostan Wisma Kamila. Penantianku akan pakaian kering akan berakhir sore ini.
Sudaaaaaaaaaahhhhhhhh.... Semakin memikirkan hal lain aku semakin buntu dan ngelantur. Agaknya ide belum dapat aku raih hari ini. Emang ide itu lebih enak ditunggu kalau lagi hujan. Tapi aku juga punya jemuran basah. Jadi? Kebutuhan akan ide dan kebutuhan hidup berseberangan. Menyedihkan.
"Jangan pikirkan apa yang akan kamu tulis, tapi tulislah apa yang kamu pikirkan. Itu lebih akan memunculkan inspirasi untuk menulis."
Tiba-tiba kutipan itu hadir dan memberikan sebuah kesan bahwa aku juga bisa menemukan ide dalam tulisan, dalam gambar, kata-kata, tingkah laku, fenomena alam, suara-suara yang diperdengarkan, lingkungan dan banyak.
Yap, ide itu ada dimana saja :)
2012, Koridor KIMIA, habis ngisi acara Imasika :)
korodor kimia dimana ya?
BalasHapuspengen main, sapa tau dapet ide. :D lol
koridor tiiiii maksudnyaaaaah.. udah diedit lagi noh :P
Hapus