Profil

Kamis, 28 Agustus 2014

Sekedar Pengingat Diri

Langit yang menguning, kemerahan, kemudian berubah keunguan.

Sesuatu yang sangat indah terkadang hadir sebentar saja. Eksklusif, begitu kita menyebutnya. Tuhan memberi kita waktu di antara sore dan malam. Kita menyebutnya senja, saat-saat paling menakjubkan yang terjadi di langit, dengan parade warna yang luar biasa. Brilian, aku menyebutnya demikian.

Mungkin banyak pula yang berharap senja tak pernah habis, tak perlu tergantikan malam. Sekarang begini, bukankah jika senja berakhir sedemikian rupa, Tuhan menjanjikan langit lain yang sama indahnya? Malam-malam saat bintang menetas satu persatu, bulan yang bersih, udara yang menghangat, dan langit yang teduh.

Pun, jika langit tampak terlindungi oleh kumpulan awan mendung, kemudian meneteskan hujan yang selalu jatuh tanpa pamrih, membasahi setiap dataran, Tuhan menjanjikan keteduhan lain lewat hujan yang kerap memuat banyak doa. Semakin deras hujan, terkadang membuat hati kita semakin teduh. Semua rasa bertemu di satu titik yang tenteram.

Saat malam berakhir, dan waktu subuh datang. Tuhan menambahkan nikmat kesejukkan lewat udara dan uap air, lewat embun, lewat kumandang adzan Subuh. Dan banyak dari kita, bahkan juga diriku, terkadang lalai atas nikmat yang satu ini.

Begitu pula saat pagi, siang, sore, dan kemudian kembali lagi pada senja yang brilian. Tuhan selalu menjanjikan yang terbaik, terindah, dan teristimewa untuk kita. Tanpa kita sadari. Sekarang tergantung bagaimana kita mencerna setiap nikmat yang diberikan. Susah dan senang, semua punya sisi baik.

Tuhan selalu menjanjikan kemudahan dibalik setiap kesusahan.

*

1 komentar:

  1. nice post...
    mampir ke blog kaka ya http://mangubay.blogspot.com :)

    BalasHapus