Udara
yang kuhirup dan lepaskan, kuhirup dan lepaskan...
Hadir
selama 24 jam tanpa pamrih, membersihkan setiap saluran. Membantuku mengingat
segalanya dalam sesaat dan kemudian kulepaskan dengan segera. Mereka menjauh,
mencari saluran lain untuk kemudian menampung segala ingatan lain.
Udara
seringkali terasa manis, bau pasar malam dengan gula-gula kapas merah muda.
Terkadang terasa dingin, terasa seperti hujan yang mengguyur paru-parumu. Udara
membawa ingatan-ingatan yang singgah sebentar saja. Ada bau rumput sehabis
dipangkas, bau perjalanan, bau denting piano teman sekelas saat SMP dulu, bau
gang sempit menuju rumah, bau sawah, bau saat anak-anak kecil berlarian
mengejar layangan putus, bau angin saat
musim panen ubi tiba, bau senja, bau cangkir kopi pertama di pagi hari, atau
bau saat semua lampu di belahan bumi malam menyala. Aku menyukai lampu-lampu
yang aku lihat dari jauh. Karena setiap lampu mewakili sebuah rumah yang
hangat. Rumah yang berisik dan terasa penuh, saat semua orang di rumah
berkumpul di meja makan untuk menikmati makan malam atau sekedar bercerita.
Saat-saat yang tidak pernah ada di rumahku.
Udara
membawa ingatan dan pergi setelahnya, untuk kemudian kuhirup kembali dengan
ingatan yang sama... atau ingatan lain yang terasa sama... Baunya membuatku
seperti kembali ke masa lalu. Seperti merasakan kembali bagaimana angin saat
menyentuh pipiku yang dingin, atau bagaimana aroma kapas yang manis memenuhi
ruang-ruang di dadaku.
Aku
rindu...
Meditria,
2013. Sekarang baunya terasa seperti... kamu?
Gambarnya dari sini :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar