Profil

Jumat, 20 September 2013

Udara



Udara yang kuhirup dan lepaskan, kuhirup dan lepaskan...

Hadir selama 24 jam tanpa pamrih, membersihkan setiap saluran. Membantuku mengingat segalanya dalam sesaat dan kemudian kulepaskan dengan segera. Mereka menjauh, mencari saluran lain untuk kemudian menampung segala ingatan lain.

Udara seringkali terasa manis, bau pasar malam dengan gula-gula kapas merah muda. Terkadang terasa dingin, terasa seperti hujan yang mengguyur paru-parumu. Udara membawa ingatan-ingatan yang singgah sebentar saja. Ada bau rumput sehabis dipangkas, bau perjalanan, bau denting piano teman sekelas saat SMP dulu, bau gang sempit menuju rumah, bau sawah, bau saat anak-anak kecil berlarian mengejar layangan putus,  bau angin saat musim panen ubi tiba, bau senja, bau cangkir kopi pertama di pagi hari, atau bau saat semua lampu di belahan bumi malam menyala. Aku menyukai lampu-lampu yang aku lihat dari jauh. Karena setiap lampu mewakili sebuah rumah yang hangat. Rumah yang berisik dan terasa penuh, saat semua orang di rumah berkumpul di meja makan untuk menikmati makan malam atau sekedar bercerita. Saat-saat yang tidak pernah ada di rumahku.

Udara membawa ingatan dan pergi setelahnya, untuk kemudian kuhirup kembali dengan ingatan yang sama... atau ingatan lain yang terasa sama... Baunya membuatku seperti kembali ke masa lalu. Seperti merasakan kembali bagaimana angin saat menyentuh pipiku yang dingin, atau bagaimana aroma kapas yang manis memenuhi ruang-ruang di dadaku.

Aku rindu...

Meditria, 2013. Sekarang baunya terasa seperti... kamu?

Gambarnya dari sini :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar