Profil

Kamis, 29 Desember 2011

Kata Peramal

Aku baru saja menemui seorang peramal
disarankannya padaku beberapa perihal.

Mulailah belajar bicara pada benda-benda.
Jika mampu hafalkan seluruh kosa-katanya.
Suatu waktu, tak lama lagi, kau akan sendiri.
Hanya mereka yang paham dan mau mengerti.

Selembar gambar yang tersenyum lebar.
Sandal dan sepatu masing-masing tinggal satu.
Kayu jendela terkelupas warna coklatnya.
Atau sudut ruangan yang selalu kausebut
tempat khusus yang dibuat arsitek
untuk menyepelekan dirimu.
Dan semua barang yang telah terlupa di mana,
kapan dan untuk apa kau membelinya.

Di malam hari, kurangilah waktu tidur.
Udara di luar dipenuhi sulur-sulur
mimpi buruk yang lihai menjalar serta menjerat
tubuhmu, mencuri harapanmu yang sisa sekerat.

Di pagi hari, berlama-lamalah di kamar mandi.
Lemparkan dirimu sejauh mungkin dari televisi,
surat kabar, suara penyiar radio atau tetangga.
Mereka membicarakan namamu, tentang dirimu,
sebagai berita yang paling haru lalu mereka tertawa.
Sebab, sungguh, yang paling perih yang paling lucu.

Tetapi jika kau tak mampu melakukannya,
apa pun yang terjadi, jangan mau menangis.
Sebab air mata itu bahkan Tuhan pun
terus menyesal telah menciptakannya.


*Aan Mansyur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar