Profil

Jumat, 23 September 2011

Kepada Pelangi


Hujan lagi hari ini , bukan gerimis tapi hujan ,

tinggal beberapa lembar lagi buku sakumu habis dimakan tinta yang beku , yang abu abu .

"aku belajar untuk tidak menangis , sayang"

senyummu mengembang hambar

"aku tak ingin menyiakan dua lembar ini dengan elegi manusiawi"

hujan kali ini memang kelabu . paras matahari menggantung dingin di pojokan awan , di langit yang lain .

"tapi aku tak akan menangis , untukmu .

aku masih menunggu sisa pelangi datang menyentuh pandanganku"

membiaslah ..
membiaslah ..

Sebab di sana ada bahagia yang pernah ditorehkan bersama , bukan hanya tujuh , tapi berkali lipatnya .

"aku suka yang kuning , kau boleh ambil yang hijau"

dan yang lainnya adalah cita cinta kebahagiaan beserta semua embel-embelnya .

"kita membaur , sayang : membias"

hujan belum berhenti , namun kini disambut gerimis .

Akh , pelangi belum muncul juga . Kau usap kaca jendela yang berembun : mana ? Di mana ?

"belumkah kau torehkan pelangi itu ?
Mana merahnya ? Kuningnya ? Dan yang lainnya ?"

belum juga , jangan menangis . Bukumu tinggal sepenggal hari .

"besok . Besok pasti ada . Pelangi itu akan muncul .




Berjanjilah , warna kuning dan hijaunya akan menjadi yang paling terang..."


2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar